Jumat, 21 Maret 2014

PRAKTIKUM RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

PRAKTIKUM RANGKAIAN BATERAI SERI DAN PARALEL 1. Rangkaian baterai seri a. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kecerahan nyala lampu tunggal dengan menggunakan baterai yang dirangkai seri. b. Alat dan Bahan: Baterai 1,5volt 2 buah Lampu senter 1 buah Kawat penghantar c. Cara Kerja; • Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. • Menyusun baterai dengan rangkaian seri dengan lampu tunggal, seperti pada gambar 1.1 di bawah ini. Gambar 1.1 • Mengamati nyala lampu yang dihasilkan. • Mencatat hasil percobaan, menganalisis, dan menarik kesimpulan. d. Hasil Percobaan Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan, dapat diketahui bahwa nyala lampu yang dihasilkan dari baterai yang dirangkai seri adalah sangat terang. e. Analisis Berdasarkan hasil percobaan di atas dapat dianalisis bahwa dua buah baterai yang dirangkai seri dengan satu lampu dapat menghasilkan nyala lampu yang sangat terang.Hal ini dikarenakan oleh baterai yang memiliki tegangan 3volt hanya digunakan untuk satu lampu. f. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan dan analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa baterai yang dirangkai seri dengan satu lampu dapat menghasilkan nyala lampu yang sangat terang, karena baterai yang bertegangan 3volt tersebut hanya digunakan untuk satu lampu. 2. Rangkaian baterai paralel a. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kecerahan nyala lampu tunggal dengan menggunakan baterai yang dirangkai paralel. b. Alat dan Bahan • Baterai 1,5volt 2 buah • Lampu senter 1 buah • Kawat penghantar c. Cara Kerja • Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. • Menyusun baterai dengan rangkaian paralel dengan menggunakan lampu tunggal, seperti pada gambar 1.2 di bawah ini. Gambar 1.2 • Mengamati nyala lampu yang dihasilkan. • Mencatat hasil percobaan, menganalisis, dan menarik kesimpulan. d. Hasil Percobaan Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan, dapat diketahui bahwa nyala lampu yang dihasilkan dari baterai yang dirangkai paralel adalah terang. e. Analisis Berdasarkan hasil percobaan di atas dapat dianalisis bahwa dua buah baterai yang dirangkai paralel dengan satu lampu dapat menghasilkan nyala lampu terang. Hal ini dikarenakan oleh dua buah baterai yang dirangkai tersebut memiliki tegangan 1,5 volt dan juga dikarenakan memiliki lebih banyak hambatan, sehingga nyala lampu yang dihasilkan tidak seterang pada baterai yang dirangkai seri. f. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan dan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa baterai yang dirangkai paralel dengan satu lampu dapat menghasilkan nyala lampu yang terang, hal ini dikarenakan oleh dua buah baterai yang dirangkai paralel tersebut memiliki tegangan 1,5volt dan juga karena memiliki banyak hambatan.. RANGKAIAN LAMPU SERI DAN PARALEL 1. Rangkaian lampu seri a. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kecerahan nyala lampu pada lampu yang dirangkai secara seri dengan menggunakan dua buah baterai yang dirangkai seri. b. Alat dan Bahan Lampu senter 2 buah Baterai 1,5volt 2 buah Kawat penghantar c. Cara Kerja • Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. • Menyusun lampu dengan rangkaian seri dengan dua baterai yang dirangkai seri, seperti pada gambar 1.3 di bawah ini. Gambar 1.3 • Mengamati nyala lampu yang dihasilkan. • Mencatat hasil percobaan, menganalisis, dan membuat kesimpulan. d. Hasil Percobaan Berdasarkan hasil percobaan yang telah saya lakukan dapat diketahui bahwa dua buah lampu yang dirangkai secara seri dengan menggunakan dua buah baterai yang dirangkai seri dapat menghasilkan nyala lampu yang satu sangat terang dan yang satunya terang. e. Analisis Berdasarkan hasil percobaan di atas dapat dianalisis bahwa perbedaan tingkat kecerahan pada kedua lampu tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan tegangan pada masing-masing lampu. f. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan dan analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lampu yang dirangkai seri dengan menggunakan baterai yang dirangkai seri dapat menghasilkan nyala lampu yang berbeda (sangat terang dan terang).Hal ini disebabkan karena perbedaan tegangan pada kedua lampu tersebut. 2. Rangkaian lampu paralel a. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kecerahan nyala lampu yang dirangkai paralel dengan dua buah baterai yang dirangkai secara seri. b. Alat dan Bahan • Baterai 1,5volt 2 buah • Lampu senter 2 buah • Kawat penghantar c. Cara Kerja Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Menyusun lampu dengan rangkaian paralel menggunakan dua buah baterai yang dirangkai seri, seperti pada gambar 1.4 di bawah ini. Gambar 1.4 • Mengamati nyala lampu yang dihasilkan. • Mencatat hasil percobaan, menganalisis, dan membuat kesimpulan. d. Hasil Percobaan Dari percobaan yang telah saya lakukan dapat diketahui bahwa dua buah lampu yang dirangkai paralel dengan menggunakan baterai yang dirangkai seri dapat menghasilkan nyala yang sangat terang dari kedua lampu. e. Analisis Berdasarkan hasil percobaan di atas dapat dianalisis bahwa kedua lampu yang dirangkai paralel tersebut memiliki tegangan yang sama sehingga nyala yang dihasilkan oleh kedua lampu tersebut adalah sama terang. f. Kesimpulan Dari hasil percobaan dan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa lampu yang dirangkai paralel dengan menggunakan baterai yang dirangkai seri dapat menghasilkan nyala lampu yang keduanya sama terang. Hal ini karena tegangan pada masing-masing lampu adalah sama besar. RANGKAIAN BATERAI DAN LAMPU SERI DAN PARALEL 1. Rangkaian baterai dan lampu yang dirangkai seri. a. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kecerahan nyala lampu yang dihasilkan oleh baterai yang dirangkai seri dengan menggunakan lampu yang dirangkai seri. b. Alat dan Bahan • Baterai 1,5volt 2 buah • Lampu senter 2 buah • Kawat penghantar c. Cara Kerja • Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. • Menyusun baterai dan lampu dengan rangkaian seri seperti pada gambar 1.5 di bawah ini. Gambar 1.5 • Mengamati nyala lampu yang dihasilkan. • Mencatat hasil percobaan, menganalisis, dan membuat kesimpulan. d. Hasil Percobaan Dari percobaan yang telah saya lakukan dapat diketahui bahwa lampu dan baterai yang dirangkai seri dapat menghasilkan nyala lampu yang satu sangat terang dan yang satunya terang. e. Analisis Berdasarkan hasil percobaan di atas dapat dianalisa bahwa perbedaan nyala lampu tersebut dikarenakan adanya perbedaan tegangan pada masing-masing lampu tersebut. f. Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan dan analisa di atas dapat disimpulkan bahwa lampu dan baterai yang dirangkai seri dapat menghasilkan nyala lampu yang satu sangat terang dan yang satunya terang.Perbedaan ini dikarenakan adanya perbedaan tegangan pada masing-masing lampu tersebut. 2. Rangkaian baterai dan lampu yang dirangkai paralel. a. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kecerahan nyala lampu pada rangkaian baterai dan lampu yang dirangkai paralel. b. Alat dan Bahan • 2 buah baterai • 2 buah lampu senter • Kawat penghantar c. Cara Kerja • Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. • Menyusun baterai dan lampu dengan rangkaian paralel seperti pada gambar 1.6 di bawah ini. Gambar 1.6 • Mengamati nyala lampu yang dihasilkan. • Mencatat hasil percobaan, menganalisis, dan membuat kesimpulan. d. Hasil Percobaan Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan dapat diketahui bahwa rangkaian baterai dan lampu paralel dapat menghasilkan nyala kedua lampu yang redup. e. Analisis Berdasarkan hasil percobaan di atas dapat dianalisa bahwa kedua lampu hanya dapat menyala redup karena baterai yang dirangkai paralel hanya bertegangan 1,5volt sehingga nyala lampu yang dihasilkan redup. f. Kesimpulan Dari hasil percobaan dan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa lampu dan baterai yang dirangkai paralel dapat menyalakan kedua lampu dengan redup.Hal ini dikarenakan baterai yang dirangkai paralel tersebut hanya bertegangan 1,5volt sehingga nyala lampu yang dihasilkan redup. 3. Lampu dengan rangkaian seri dan baterai dengan rangkaian paralel a. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat kecerahan nyala lampu dengan rangkaian lampu seri dan rangkaian baterai paralel. b. Alat dan Bahan • 2 buah baterai • 2 buah lampu senter • Kawat penghantar c. Cara Kerja • Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. • Menyusun baterai dengan rangkaian paralel dan lampu dengan rangkaian seri, seperti pada gambar 1.7 di bawah ini. Gambar 1.7 • Mengamati nyala lampu yang dihasilkan • Mencatat hasil percobaan, menganalis, dan membuat kesimpulan. d. Hasil Percobaan Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan dapat diketahui bahwa baterai yang dirangkai paralel dan lampu yang dirangkai seri dapat menghasilkan satu lampu menyala redup dan satu lampu yang lain tidak menyala. e. Analisis Dari hasil percobaan di atas dapat dianalisa bahwa baterai yang dirangkai paralel dan lampu yang dirangkai seri dapat menghasilkan satu lampu menyala redup dan satu lampu yang lain tidak menyala, hal ini dikarenakan daya baterai hanya mampu menyalakan satu lampu saja. f. Kesimpulan Dari hasil percobaan dan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa baterai yang dirangkai paralel dan lampu yang dirangkai seri hanya dapat menyalakan satu lampu, karena daya baterai hanya mampu menyalakan satu lampu selamat mencoba.

Kamis, 20 Maret 2014

TEKNIK TELEPORTASI DALAM ISLAM

Tulisan ini masih berkaitan dengan tulisan tentang Nabi Sulaiman sebelumnya. Kisah nabi Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri Saba’ ke negeri Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan detik memancing pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik pemindahan singgasana tersebut.
Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml:
38. Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri."
39. Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya."
40. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."
Keterangan
 [1097]. Al Kitab di sini maksudnya: ialah Kitab yang diturunkan sebelum Nabi Sulaiman ialah Taurat dan Zabur.
Dari pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari kalangan jin dan manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis. Jin Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi Sulaiman berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh seorang yang berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan menyanggupi memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari Palestina sebelum mata berkedip!
Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan detik sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip atau kurang dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh kecepatan cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan singgasana ratu Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut teleportasi. Teknologi pemindahan materi jarak jauh.
Dari kecepatannya dapat dipastikan teknologi tersebut lebih cepat dari jin Ifrit. Satu-satunya yang mungkin yaitu teknologi dengan memanfaatkan cahaya atau sinar sebagai media untuk teleportasi tersebut. Bisa saja teleportasi dengan sinar laser sudah ada di jaman tersebut sehingga urusan memindahkan singgasana dalam hitungan detik pun hal yang mudah.
Kalau ada yang membantah dan mengatakan itu adalah sihir maka  di dalam Al Qur’an pun sudah dibantah. Lihat Surat Al Baqarah ayat 102:
102. Dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[79]. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
Keterangan:
[77]. Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).

[78]. Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.

[79]. Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Yahudi berkata: "Lihatlah Muhammad yang mencampur-baurkan antara haq dengan bathil, yaitu menerangkan Sulaiman (Nabi) digolongkan pada kelompok nabi-nabi, padahal ia seorang ahli sihir yang mengendarai angin." Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas (S. 2: 102) yang menegaskan bahwa kaum Yahudi lebih mempercayai syaitan daripada iman kepada Allah SWT.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Syahr bin Hausyab.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Yahudi bertanya kepada Nabi SAW beberapa kali tentang beberapa hal dalam Taurat. Semua pertanyaan mengenai isi Taurat, dijawab oleh Allah dengan menurunkan ayat. Ketika itu mereka menganggap bahwa ayat tersebut dirasakan sebagai bantahan terhadap mereka. Mereka berkata dengan sesamanya: "Orang ini lebih mengetahui daripada kita tentang apa yang diturunkan kepada kita."
Di antara masalah yang ditanyakan kepada Nabi SAW ialah tentang sihir. Dan mereka berbantah-bantahanlah dengan Rasulullah tentang hal itu. Maka Allah menurunkan ayat ini (S. 2: 102) berkenaan dengan peristiwa tersebut.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Abil-'Aliah.)
Asif bin Barkhiya merupakan ilmuwan yang menguasai teknologi teleportasi, bukan ilmu sihir karena sihir selalu menggunakan jin. Sedangkan jin Ifrit yang merupakan jin cerdik pun tidak bisa mengalahkan teknologi itu. Teknologi tinggi bagi orang yang tidak menguasai pun laksana sihir. Seperti di jaman sekarang pun teknologi masih sangat menakjubkan bagi orang awam yang tidak tahu cara kerjanya. Kesimpulannya yaitu teknologi teleportasi sudah dikuasai ilmuwan di jaman Nabi Sulaiman. Tantangan bagi manusia jaman kini untuk kembali menguasasi teknologi itu.
Wallahu ’alam bishawab.